PROFIL YAYASAN SUNAN KALIJAGA (YASUKA) MALANG
Sejarah berdirinya Yayasan Sunan Kalijaga
Ust. H. Moch Munir Cholili adalah pendiri Yayasan Sunan Kalijaga yang disingkat dengan nama YASUKA. Yasuka merupakan panti asuhan bagi anak yatim, yatim piatu, fakir dan terlantar yang berada di Jl. LA Adi Sucipto Gg Taruna VII/43A Malang. Keberadaan Yayasan Sunan Kalijaga mulai diresmikan sebagai lembaga sosial panti asuhan pada tanggal 17 Nopember 1996 oleh Wali Kota Malang Bapak H.M Soesamto.
Yayasan Sunan Kalijaga pada awalnya adalah tempat belajar membaca al-Qur’an. Proses belajar membaca Al-Qur’an dimulai dari rumah pengasuh yang menyediakan tempat yang berukuran 2 x 2,5 meter disekat dengan triplek berada di ruang keluarga. Sejak saat itu, tetangga sekitar mulai menitipkan anaknya satu persatu sehingga santri yang belajar al-Qur’an semakin banyak. Pada tahun 1985, ada seorang ibu yang tergerak hatinya karena kasihan kepada pengasuh dan keluarganya terkait semakin banyaknya santri yang mengaji di rumah tersebut. Dia mensedekahkan uang kepada pengasuh (Rp. 20.000,00) agar dibelikan material untuk membangun mushalla. Berawal dari dana tersebut akahirnya terbentuklah mushalla yang sangat sederhana yang berada di depan rumah pengasuh. Mushalla ini dibangun di atas tanah milik pengasuh dan berada di depan rumah beliau.. Dengan keberadaan musholla tersebut, santri yang belajar semakin bertambah dan belajar membaca al-Qur’an di musholla. Dari mushalla sederhana inilah menjadi cikal bakal adanya Yayasan Sunan Kalijaga (YASUKA) Malang ini
Seiring dengan berjalannya waktu, yayasan sunan kalijaga tidak hanya sekedar mengajarkan al-Qur’an, namun mulai berkembang dengan kajian-kajian keagamaan. Akhirnya pengasuh mulai meresmikan pendidikan di mushollah tersebut menjadi pondok pesantren mini sunan kali jaga. Adanya nama pesantren akhirnya menjadi daya tarik masyarakat untuk memondokkan anaknya untuk mendalami ilmu-ilmu keagamaan.
Sampai tahun 1980an, yayasan sunan kali jaga belum menjadi panti asuhan. Memang program panti asuhan saat itu belum menjadi agenda utama pengembangan yayasan sunan kali jaga. Akan tetapi, pada awal tahun 1991 ada anak tetangga RW yang belum sekolah sampai umur sepuluh tahun. Saat itu, pengasuh berupaya menitipkan ke beberapa panti asuhan yang ada di kota Malang, namun sama-sama menolak dengan berbagai macam alasan. Dengan niatan tulus membantu sesama manusia, maka sejak saat itulah pengasuhan anak yatim mulai ada dan kemudian berkembang sebagaimana sekarang.
Untuk mendukung proses pengasuhan anak yatim di yayasan sunan kalijaga agar menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa, maka yayasan sunan kalijaga membuat beberapa lembaga pendidikan. Sampai saat ini ada dua lembaga yang berada di bawah naungan yayasan sunan kalijaga yaitu Taman Pendidikan al-Qur’an dan Madrasah Diniyah. Seluruh anak asuh wajib mengikuti pendidikan di dua lembaga tersebut sebagai bekal bagi anak asuh ketika mereka terjun di masyarakat. Namun demikian, anak asuh juga wajib menempuh pendidikan formal yang ada di Malang Raya sesuai jenjang pendidikan yang ditempuh.
Adapun pola pengasuhan anak asuh di yayasan sunan kalijaga sangat erat kaitannya dengan dunia pesantren. Artinya, anak asuh mendapatkan pembinaan sebagaimana pendidikan di pesantren pada umumnya. Penanaman akhlaq al-karimah merupakan dasar utama dalam mendidik anak asuh. Sehingga keberadaan mereka mendapatkan bimbingan dan pengawalan dari segenap pembina dan pengasuh di yayasan sunan kalijaga selama 24 jam.
Visi dan Misi
VISI
Mewujudkan dan menyiapkan para santri yang mandiri, berkualitas, berilmu, bertaqwa, memiliki semangat berbangsa dan berakhlaqul karimah.
MISI
- Mengembangkan syi’ar islam melalui lembaga sosial panti asuhan anak yatim piatu, yatim, dlu’afa’ dan terlantar.
- Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik para santri baik pendidikan agama maupun pendidikan formal.
- Membentuk santri yang memiliki semangat berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air dan bangsa .
- Meningkatkan kualitas profesionalisme menejemen yayasan dengan membangun sinergis antara Yayasan Sunan Kalijaga (yasuka) Malang dengan lembaga lain yang tidak mengikat.
- Menciptakan kemandirian anak yatim piatu, yatim, dhuafa, terlantar dan anak purna asuh dengan menciptakan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang lebih mandiri.
- Menyalurkan dana dari masyarakat untuk meningkatkan, mengembangkan SDM para santri yang lebih professional dan mandiri.
Program Pembinaan Anak Asuh di Yayasan Sunan Kalijaga (YASUKA)
Ada beberapa program pembinaan intensif yang diberikan kepada seluruh anak asuh agar setelah lulus dari Yayasan Sunan Kalijaga mereka memiliki pengetahuan agama yang kuat dan skill yang mumpuni. Oleh karena itu, pengurus memiliki program-program pembinaan sebagai berikut:
No | Nama Program | Tujuan |
1 | Pembinaan Al-Qur’an Intensif Melalui Metode Ummi | Wajib hukumnya bagi anak asuh memiliki sertifikat ummi sebelum mereka lulus dari yayasan sunan kalijaga. Oleh karena itu, pendidikan al-Qur’an memiliki durasi waktu yang lama yaitu pembinaan baca al-Qur’an setelah subuh yang di mulai jam 04. 45-05.40. Setelah itu jam 09.00-10.00. |
2 | Kursus Komputer | Kursus komputer ini untuk memberikan pengalaman yang lebih luas kepada anak asuh tentang ilmu komputer. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari jum’at dan sabtu jam 09.30-11.00 |
3 | Bimbingan Belajar | Bimbingan belajar dilakukan oleh pengurus dan kakak-kakak senior yang sudah lama tinggal di yayasan dan memiliki kelebihan dalam membinan dan mendidik. Proses simbiosis-mutualis adalah urat nadi segenap anak asuh untuk saling membantu dan saling memperhatikan sebagai upaya mendidik kemandirian. |
4 | Shalawat al-Banjari | Shalawat al-Banjari merupakan seni yang berkembang dengan baik di yayasan sunan kalijaga. Anak-anak asuh sering tampil mengahadiri berbagai ivent di kota Malang. |